Piala Dunia bagi banyak orang merupakan pesta yang di tunggu-tunggu, demi even empat tahunan tersebut mereka mau begadang hingga dini hari untuk menyaksikan jagoan mereka beraksi.
Disamping kemeriahan dan kegembiraan Piala Dunia, ada hal yang sesungguhnya lebih penting dan berharga yaitu "kesehatan" orang-orang mengabaikan kesehatannya untuk melihat para bintang lapangan hijau kelas dunia beraksi.
Piala Dunia tahun 2014 diadakan di Brazil, ratusan ribu orang dari berbagai belahan dunia berbondong-bondong menuju negara Amerika Latin tersebut. mereka rela menghabiskan uang ribuan dolar demi menyaksikan langsung bintang-bintang dunia beraksi.
Di Aceh, sebagian besar penduduk provinsi paling ujung barat pulau sumatra ini pun cukup fanatik dengan olah raga ini. Banda Aceh yang merupakan Ibu Kota provinsi ini merupakan pusat berkumpulnya para pecinta si kulit bundar. saya mengamati selama Piala Dunia digelar, hampir semua warung kopi di kota yang dijuluki sebagai kota seribu Warkop ini di penuhi oleh penonton Piala Dunia.
Efek negatif bagi anda yang suka menonoton Piala Dunia hingga dini hari dapat berupa penyakit yang cukup berbahaya seperti Tipes, DBD, malaria bahkan kanker (kantong kering) maksudnya....!!! hehehe
Bagi para pelajar dan mahasiswa, tahukah anda kinerja otak manusia akan bermasalah akibat begadang...??? Ia kinerja otak tidak maksimal ketika anda kurang tidur yang menyebabkan otak kurang istirahat. bahkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di London Inggris, ketika anda menguap itu menandakan otak terlalu panas.
Begitulah kehidupan, selalu ada sisi positif dan negati, yang pasti kesenangan lebih dari segalanya...!!!
Ada hal yang jauh lebih penting dari semua yang telah saya tulis di atas, yaitu "shalat subuh", sebagian besar orang yang menonton Piala Dunia hingga tengah malam pasti tidak sanggup bangun pagi. Shalat adalah tiang agama so, jangan sampai anda runtuhkan agama demi Piala Dunia.....!!!
0 komentar:
Posting Komentar
Adab Sebagian Dari Ilmu, Jadi Komentarilah Dengan Sebaik-baik Bahasa