Jumat, 20 Juni 2014

Harapan dan Asa di Dua Tahun Pemerintahan ZIKIR


Dua Tahun Pemerintahan ZIKIR- Dr Zaini Abdullah dan Muzakir manaf adalah dua mantan petinggi GAM yang memiliki karakter yang berbeda, yang satu memiliki titel dan kemampuan mentereng untuk masa-masa tahun 1976, yaitu seorang dokter yang kala itu meupo-po sinyak ( anak-anak orang tertentu ) yang bias menyandang gelar seorang dokter. Sedangkan yang satunya lagi adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Pelatihan Militer Camp Tajura, Libya.

Setelah puluhan tahun berjuang dengan lika-liku pahit manisnya perjuangan atas nama harga diri, harkat dan martabat bangsa aceh pada tanggal 15 agustus 2005 Doktor Zaini Abdullah menandatangani MOU Helsinki sebagai salah satu perwakilan GAM.


Atas dasar perjanjian tersebutlah kemudian aceh memiliki hak untuk mendirikan Partai Politik Lokal yang belum pernah ada di Indonesia bagian lain. Partai Aceh yang didirikan oleh mantan kombatan GAM kemudian menjadi alat perjuangan yang belum usai. Partai ini pulalah yang secara resmi mengusung Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur untuk masa kepemimpinan 2012-2017, pasangan ini berhasil memenangkan pilkada 2012 dengan kemenangan telak satu putaran.
Pada tanggal 25 juni 2012 pasangan ZIKIR resmi dilantik oleh Mentri Dalam Negeri Gamawan Fauzi bertempat di gedung DPRA Banda Aceh pelantikan ini menjadikan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf pemimpin Aceh yang sah secara Dejure, walaupun jauh sebelumnya sebagian besar masyarakat Aceh secara Defacto telah mengakui mereka sebagai Mentri dan Panglima

Tanpa kita sadari waktu berlalu begitu cepat, tidak terasa sudah Dua Tahun Pemerintahan ZIKIR memimpin Aceh banyak keberhasilan yang di raih Pemerintah Aceh selama kepemimpinan mereka, namun juga tak sedikit yang menilai pasangan ini gagal dalam memimpin Aceh walaupun sebenarnya belum masanya kita memfonis pasangan ini GAGAL.


Apresiasi

..........Saya pribadi cukup mengapresiasi kinerja dan senantiasa berdo’a agar pasangan ini selalu dalam lindungan Allah SWT. Apresiasi saya yang pertama dalam Dua Tahun Pemerintahan ZIKIR adalah pasangan ini mampu menjaga perdamaiaan aceh tetap langgeng sampai saat ini, walaupun perdamaian aceh sempat goyang di saat-saat menjelang Pemilu 2014 yaitu terjadinya beberapa aksi penembakan dan teror terhadap beberapa kader partai tertentu, dengan keberhasilan inilah saya yakin bahwa Pemerintah Aceh yang dipimpin Zikir sangat berkomitmen bahwa perdamaian adalah hal mutlak yang harus dijaga diatas segalanya. Dengan fakta ini jugalah saya tetap percaya bahwa perjuangan dan pesan pemimpin mereka terdahulu yaitu Dr Hasan Tiro tetap dipertahankan sampai sekarang, seperti semua kita ketahui bahwa pesan terakhir Hasan tiro adalah Jaga dan peliharalah perdamaian yang telah tercipta hingga menjadi perdamaian yang hakiki.


Apresiasi saya yang kedua adalah konsistensi pasangan ini untuk menjalankan seluruh butir-butir MOU Helsinki dan UUPA walaupun belum sepenuhnya pemerintah pusat memberikan semua hak Aceh secara ikhlas, namun pasangan ZIKIR tidak pernah lelah dan putus asa untuk menagih semua turunan UUPA agar tidak terjadi lagi perselisihan dimasa depan atau jangan sampai ada perjanjian LAMTEH jilid II.


Apresiasi saya yang selanjutnya adalah masalah penerapan Syari’at Islam, Pasangan ZIKIR cukup konsisten dalam penerapan Syari’at Islam meskipun sampai sekarang belum mencapai tingkat kaffah paling tidak ada usaha. Dikit-dikit lama-lama jadi bukit.  Coba anda lihat dari anggaran untuk pembangunan Dayah, gaji imam mesjid, dan pemberian beasiswa bagi santri yang belajar di tempat-tempat pendidikan islam setiap tahun mendapatkan penambahan yang cukup signifikan, saya yakin pasangan ini cukup mengerti bahwa tidak mungkin menerapkan Syari’at Islam tanpa didikan dan ilmu pengetahuan yang cukup.


Apresiasi saya yang terakhir adalah pengesahan anggaran tahun 2013 yang dilakukan sebelum tahun berjalan dimana sebelum pemerintahan ZIKIR belum pernah terjadi anggaran APBA disahkan sebelum tahun anggarannya berjalan. Ini merupakan sukses besar bagi pemerintahan ZIKIR.


Harapan

..........Kehidupan ini dimulai dengan harapan, dan yakinlah harapan tersebut akan tercapai jika usaha dan do’a selalu mengiringi harapan seseorang. Begitu juga dengan Pemerintahan ZIKIR, setelah pasangan ini terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh seluruh masyarakat Aceh memiliki harapan besar terhadap mereka, seperti Syari’at Islam, yang ibarat nafas bagi masyarakat Aceh, tanpa Islam mungkin Aceh lebih baik tiada. Begitu juga dengan pendidikan, Ekonomi serta keadilan. Seperti pesan Almarhum TGK Abdullah Syafi’ie “Bansa Aceh beu kong, Bansa Aceh beu Carong, Bansa Aceh beu kaya”. Kemudian ditasbihkan lagi oleh Almarhum Hasan Tiro dengan kata “Hajat Uloen hai Aneuk, Ta Doeng beu Koeng beu Meugloeng Lage Geupula”.


Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2014 mencapai 13,6 Triliun, sebuah angka yang cukup fantastis, namun sayang dengan angka rupiah yang sebesar itu pemerintah belum mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat Aceh pada umumnya. Menurut analisa saya penyebabnya adalah perencanaan kurang tepat serta realisasi yang minim seakan-akan pemerintah bekerja tidak sepenuh hati. Semoga Pemerintahan Zikir ke depan mampu menyelesaikan permasalahan yang cukup mendasar ini.


Jika harapan saya diatas adalah realisasi anggaran yang minim, kini saya mencoba mentelaah harapan yang lebih besar, yaitu manfaat dari realisasi tersebut. Semua Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) menggenjot serapan anggaran tanpa peduli uang rakyat tersebut terkuras untuk program-program yang kurang bermanfaat bahkan tanpa manfaat sama sekali. Ini merupakan kesalahan “primitif” yang telah menjadi warisan dari masa ke masa. Semoga pemerintah ZIKIR mampu menyelesaikan permasalahan ini.


Harapan yang hampir sama juga saya tujukan kepada seluruh masyarakat aceh, ingat aceh bukan cuma ZIKIR, kepada masyarakat Aceh, mari kita membantu pemerintah ZIKIR membangun Aceh, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan pemerintah saat ini. Karena No Body is Perfect, mari kita saling mengisi kekurangan dan kelebihan antara pemerintah dan masyarakat. Jangan karena sedikit kekeliruan dan kekurangan mereka lalu kita hujat, karena itu sama dengan kita memaki diri sendiri. Toh mereka jadi Gubernur dan Wakil Gubernur juga karena kita yang pilih. Jadi setelah kita pilih kemudian kita do’akan agar Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan karunianya kepada mereka agar menjadi pemimpin yang amanah dan menyayangi rakyatnya.


Harapan saya pribadi yang paling utama adalah Jangan Sampai Aceh Tertipu Lagi. Semua orang tau bukan sekali dua kali Aceh di tipu, dari Soekarno, Soeharto sampai Megawati. Jadi Implementasi UUPA harga mati tanpa dapat ditawar sepeserpun karena UUPA lahir diatas darah dan air mata rakyat Aceh. Jadi jangan pernah menyerah dan mundur walaupun cuman sejengkal, sekalipun nyawa yang menjadi taruhannya. Air mata janda, anak yatim serta darah syuhada tidak bisa dihargakan dengan rupiah.


Penulis: Ahmad Fauzi adalah mahasiswa ilmu komputer Universitas U’Budiyah Indonesia Banda Aceh, Berasal dari pedalaman Aceh Tamiang
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Adab Sebagian Dari Ilmu, Jadi Komentarilah Dengan Sebaik-baik Bahasa

Copyright © Fauzi Journey 2010

Template By Nano Yulianto