Dua Tahun Pemerintahan ZIKIR- Dr Zaini Abdullah dan Muzakir manaf adalah dua
mantan petinggi GAM yang memiliki karakter yang berbeda, yang satu memiliki
titel dan kemampuan mentereng untuk masa-masa tahun 1976, yaitu seorang dokter
yang kala itu meupo-po sinyak (
anak-anak orang tertentu ) yang bias menyandang gelar seorang dokter. Sedangkan
yang satunya lagi adalah salah satu lulusan terbaik Akademi Pelatihan Militer
Camp Tajura, Libya.
Setelah puluhan tahun berjuang dengan lika-liku
pahit manisnya perjuangan atas nama harga diri, harkat dan martabat bangsa aceh
pada tanggal 15 agustus 2005 Doktor Zaini Abdullah menandatangani MOU Helsinki
sebagai salah satu perwakilan GAM.
Atas dasar perjanjian tersebutlah kemudian aceh
memiliki hak untuk mendirikan Partai Politik Lokal yang belum pernah ada di
Indonesia bagian lain. Partai Aceh yang didirikan oleh mantan kombatan GAM
kemudian menjadi alat perjuangan yang belum usai. Partai ini pulalah yang
secara resmi mengusung Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf sebagai Gubernur dan
Wakil Gubernur untuk masa kepemimpinan 2012-2017, pasangan ini berhasil
memenangkan pilkada 2012 dengan kemenangan telak satu putaran.
Pada tanggal 25 juni 2012 pasangan ZIKIR resmi
dilantik oleh Mentri Dalam Negeri Gamawan Fauzi bertempat di gedung DPRA Banda
Aceh pelantikan ini menjadikan Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf pemimpin Aceh
yang sah secara Dejure, walaupun jauh sebelumnya sebagian besar masyarakat Aceh
secara Defacto telah mengakui mereka sebagai Mentri dan Panglima
Tanpa kita sadari waktu berlalu begitu cepat, tidak
terasa sudah Dua Tahun Pemerintahan ZIKIR memimpin Aceh
banyak keberhasilan yang di raih Pemerintah Aceh selama kepemimpinan mereka,
namun juga tak sedikit yang menilai pasangan ini gagal dalam memimpin Aceh
walaupun sebenarnya belum masanya kita memfonis pasangan ini GAGAL.
Apresiasi
..........Saya pribadi cukup mengapresiasi kinerja dan
senantiasa berdo’a agar pasangan ini selalu dalam lindungan Allah SWT.
Apresiasi saya yang pertama dalam Dua Tahun Pemerintahan ZIKIR adalah pasangan ini mampu menjaga perdamaiaan aceh
tetap langgeng sampai saat ini, walaupun perdamaian aceh sempat goyang di
saat-saat menjelang Pemilu 2014 yaitu terjadinya beberapa aksi penembakan dan
teror terhadap beberapa kader partai tertentu, dengan keberhasilan inilah saya yakin
bahwa Pemerintah Aceh yang dipimpin Zikir sangat berkomitmen bahwa perdamaian
adalah hal mutlak yang harus dijaga diatas segalanya. Dengan fakta ini jugalah
saya tetap percaya bahwa perjuangan dan pesan pemimpin mereka terdahulu yaitu Dr
Hasan Tiro tetap dipertahankan sampai sekarang, seperti semua kita ketahui
bahwa pesan terakhir Hasan tiro adalah Jaga dan peliharalah perdamaian yang
telah tercipta hingga menjadi perdamaian yang hakiki.
Apresiasi saya yang kedua adalah konsistensi
pasangan ini untuk menjalankan seluruh butir-butir MOU Helsinki dan UUPA
walaupun belum sepenuhnya pemerintah pusat memberikan semua hak Aceh secara
ikhlas, namun pasangan ZIKIR tidak pernah lelah dan putus asa untuk menagih
semua turunan UUPA agar tidak terjadi lagi perselisihan dimasa depan atau
jangan sampai ada perjanjian LAMTEH jilid II.
Apresiasi saya yang selanjutnya adalah masalah
penerapan Syari’at Islam, Pasangan ZIKIR cukup konsisten dalam penerapan
Syari’at Islam meskipun sampai sekarang belum mencapai tingkat kaffah paling
tidak ada usaha. Dikit-dikit lama-lama
jadi bukit. Coba anda lihat dari
anggaran untuk pembangunan Dayah, gaji imam mesjid, dan pemberian beasiswa bagi
santri yang belajar di tempat-tempat pendidikan islam setiap tahun mendapatkan
penambahan yang cukup signifikan, saya yakin pasangan ini cukup mengerti bahwa
tidak mungkin menerapkan Syari’at Islam tanpa didikan dan ilmu pengetahuan yang
cukup.
Apresiasi saya yang terakhir adalah pengesahan
anggaran tahun 2013 yang dilakukan sebelum tahun berjalan dimana sebelum
pemerintahan ZIKIR belum pernah terjadi anggaran APBA disahkan sebelum tahun
anggarannya berjalan. Ini merupakan sukses besar bagi pemerintahan ZIKIR.
Harapan
..........Kehidupan ini dimulai dengan harapan, dan yakinlah
harapan tersebut akan tercapai jika usaha dan do’a selalu mengiringi harapan
seseorang. Begitu juga dengan Pemerintahan ZIKIR, setelah pasangan ini terpilih
menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh seluruh masyarakat Aceh memiliki
harapan besar terhadap mereka, seperti Syari’at Islam, yang ibarat nafas bagi
masyarakat Aceh, tanpa Islam mungkin Aceh lebih baik tiada. Begitu juga dengan
pendidikan, Ekonomi serta keadilan. Seperti pesan Almarhum TGK Abdullah
Syafi’ie “Bansa Aceh beu kong, Bansa Aceh beu Carong, Bansa Aceh beu kaya”.
Kemudian ditasbihkan lagi oleh Almarhum Hasan Tiro dengan kata “Hajat
Uloen hai Aneuk, Ta Doeng beu Koeng beu Meugloeng Lage Geupula”.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun
2014 mencapai 13,6 Triliun, sebuah angka yang cukup fantastis, namun sayang
dengan angka rupiah yang sebesar itu pemerintah belum mampu meningkatkan taraf
hidup masyarakat Aceh pada umumnya. Menurut analisa saya penyebabnya adalah
perencanaan kurang tepat serta realisasi yang minim seakan-akan pemerintah
bekerja tidak sepenuh hati. Semoga Pemerintahan Zikir ke depan mampu
menyelesaikan permasalahan yang cukup mendasar ini.
Jika harapan saya diatas adalah realisasi anggaran
yang minim, kini saya mencoba mentelaah harapan yang lebih besar, yaitu manfaat
dari realisasi tersebut. Semua Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) menggenjot
serapan anggaran tanpa peduli uang rakyat tersebut terkuras untuk
program-program yang kurang bermanfaat bahkan tanpa manfaat sama sekali. Ini
merupakan kesalahan “primitif” yang
telah menjadi warisan dari masa ke masa. Semoga pemerintah ZIKIR mampu
menyelesaikan permasalahan ini.
Harapan yang hampir sama juga saya tujukan kepada
seluruh masyarakat aceh, ingat aceh bukan cuma ZIKIR, kepada masyarakat Aceh,
mari kita membantu pemerintah ZIKIR membangun Aceh, kritik dan saran yang
membangun sangat diperlukan pemerintah saat ini. Karena No Body is Perfect, mari
kita saling mengisi kekurangan dan kelebihan antara pemerintah dan masyarakat.
Jangan karena sedikit kekeliruan dan kekurangan mereka lalu kita hujat, karena
itu sama dengan kita memaki diri sendiri. Toh mereka jadi Gubernur dan Wakil
Gubernur juga karena kita yang pilih. Jadi setelah kita pilih kemudian kita
do’akan agar Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat dan karunianya kepada
mereka agar menjadi pemimpin yang amanah dan menyayangi rakyatnya.
Harapan saya pribadi yang paling utama adalah Jangan
Sampai Aceh Tertipu Lagi. Semua orang tau bukan sekali dua kali Aceh di
tipu, dari Soekarno, Soeharto sampai Megawati. Jadi Implementasi UUPA harga
mati tanpa dapat ditawar sepeserpun karena UUPA lahir diatas darah dan air mata
rakyat Aceh. Jadi jangan pernah menyerah dan mundur walaupun cuman sejengkal,
sekalipun nyawa yang menjadi taruhannya. Air mata janda, anak yatim serta darah
syuhada tidak bisa dihargakan dengan rupiah.
Penulis: Ahmad
Fauzi adalah mahasiswa ilmu komputer Universitas U’Budiyah Indonesia Banda
Aceh, Berasal dari pedalaman Aceh Tamiang
0 komentar:
Posting Komentar
Adab Sebagian Dari Ilmu, Jadi Komentarilah Dengan Sebaik-baik Bahasa