Jumat, 06 Maret 2015

Sepenggal Puisi Dari Depok Untuk Anak Rantau

hidup-itu-sederhana


Pagi ini saya libur kerja, saya sempatkan diri sejenak ke blog teman-teman, saya mendapatkan sebuah puisi yang cukup bagus, puisi yang berjudul "Ibu yang Mengajariku untuk menjadi sederhana" tersebut penuh makna bagi seorang anak rantau. Kemudian saya pikir kenapa saya tidak mempostingkannya di blog saya juga ne, tentunya dengan tetap mengedepankan etika blogger dengan tetap menyertai link blog sumber. Oke guys, selamat membaca....!

Ibu mengajariku untuk berkelana. pergi sejauh-jauhnya dalam mencari makna. terbata mengeja setiap genap ganjil dunia. mengamati tingkah polah orang-orang asing yang kutemui. tentang cerita luar biasa yang terdapat di dalam mereka. tentang seorang perempuan tua yang suatu sore membelah senja menuju anaknya. tentang bapak tua yang tergopoh membawa beban di pundak. tentang sepasang muda yang saling mendekap lalu merentangkan pelukan. tentang yang pergi dan kembali. juga tentang sepi dan kehilangan tanpa salam perpisahan.

ibu mengajariku untuk selalu kuat melawan onak. seperih pedih apapun luka, pada akhirnya akan menjadi masa lalu juga. seperti sebuah kisah menarik yang kutemui dari seorang bapak tua pengayuh becak. tentang senyumnya yang tetap sumringah, meski kakinya berdarah-darah. 'demi anak dan ibunya, semua tak ada apa-apanya,' katanya.

ibu mengajariku untuk selalu pulang. sejauh-jauh kaki melangkah, tempat ternyaman untuk kembali adalah rumah. untuk merebahkan kepala sambil menceritakan kisah-kisah hebat yang sudah kudapatkan. menikmati sisa usia dengan kedewasaan pikir dan kerendahan hati. menjadi seorang sederhana yang mengenal siapa dirinya.

depok, 21 januari 2015
Sumber: mas-aih.blogspot.com
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Adab Sebagian Dari Ilmu, Jadi Komentarilah Dengan Sebaik-baik Bahasa

Copyright © Fauzi Journey 2010

Template By Nano Yulianto